Selasa, 30 Oktober 2018

ldks membentuk generasi muda berkarakter

Siswa merupakan bagian dari pemuda penerus cita-cita bangsa, karenanya kita harus mendidiknya dengan baik, memberikannya pendidikan terbaik dalam rangka menyiapkan mereka menuju masa depan yang gemilang sehingga mampu menjadi tonggak kemajuan bangsa.
LDKS mencetak generasi muda yang berkarakter merupakan sebuah bentuk kegiatan yang bertolak ukur kepada peningkatan sumber daya peserta untuk mendalami dan memahami tentang konsep-konsep atau dasar-dasar sebuah organisasi di sekolah, seperti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) atau kepramukaan. LDKS ini bertujuan untuk Menanamkan jiwa kepemimpinan, kemandirian, dan keteladanan kepada siswa.
LDKS merupakan tahap pertama atau merupakan syarat yang harus dilalui para siswa dan siswaebelum masuk menjadi pengurus OSIS, dimana siswa harus terlebih dahulu mengikuti LDKS. Pelatihan ini punya peranan penting untuk membangun karakter kepemimpinan agar dimasa depan nanti ia bisa memberikan kontribusi terbaiknya untuk keluarga dan masyarakat. LDKS merupakan tahap yang harus dilewati atau harus diikuti siswa sebelum ia menjadi anggota OSIS. Semua siswa harus mengikuti semua aturan yang sudah ditetapkan dan apabila ada yang melanggar, sangsi pun diberlakukan. Pelatihan LDKS ini bukan hanya ditingkat SMP dan SMA namun beberapa Universitas juga menyelenggarakan sebagai ajang orientasi mahasiswa baru.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh setiap individu maupun kelompok tentunya memiliki sifat membangun karakter mereka ke arah yang positif. Beberapa kegiatan-kegiatan diantaranya  adalah games dan PBB.
Dalam melaksanakan tugas kepengurusan, diperlukan adanya pembinaan atau latihan dasar untuk para pengurus OSIS agar mereka paham tugas pokok dan tanggung jawab yang diemban. Dalam kegiatan ini tentunya akan dipandu oleh instruktur yang sudah berpengalaman. Berbagai materi yang diajarkan mencakup kemampuan siswa dalam kecakapan mental, mampu berbicara di depan orang banyak, mengeluarkan pendapat, hingga pemikiran mengenai seorang pemimpin yang bijaksana.
Pembinaan dirancang sedemikian rupa oleh Pembina OSIS sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Setelah kegiatan LDKS selesai biasanya diadakan pelantikan, melalui LDKS bagi siswa atau mahasiswa diharapkan mampu menjadi pemimpin yang tangguh dan terus mengembangkan inovasi dan kreativitas guna menggapai cita-cita mereka dimasa depan.

generasi Z bersumpah pemuda

 Manusia dan sejarah merupakan dua hal yang saling berkaitan. Manusia lahir dalam rentang sejarah yang berbeda, namun saling mempengaruhi.
Mannheim dalam teorinya tentang generasi meyakini, manusia yang lahir dalam rentang waktu yang sama akan memiliki karakter yang paling kurang sama karena mereka melewati masa sosio-sejarah yang sama. Semakin jauh jarak antara satu generasi dengan generasi lain, perbedaan karakter akan semakin mencolok dan daya pengaruh satu sama lainnya akan semakin berkurang.
Sosio-sejarah Sumpah Pemuda
Sumpah pemuda, sebagai momentum bersejarah bangkitnya semangat nasionalisme dan patriotisme kaum muda Indonesia, lahir dari generasi sebelum perang dunia II (Mannheim menyebutnya sebagai generasi depresi). Dari perspektif teori generasi Mannheim, Sumpah Pemuda dipandang sebagai produk nilai dari manusia (baca: kaum muda) yang terlibat dalam rentang sejarah pada masa itu.
Sumpah pemuda merupakan kristalisasi karakter kaum muda Indonesia yang dipengaruhi oleh sosio-sejarah yang sama. Generasi yang merumuskan sumpah pemuda mengalami secara langsung situasi sosial penjajahan. Pengekangan atas hak-hak individu dan kelompok oleh Penjajah mendorong kaum muda untuk merumuskan nilai-nilai perjuangan. Karakter perlawanan dan perjuangan untuk mewujudkan kemerdekaan kelompok  menjadi ciri khas manusia yang lahir di era Sumpah Pemuda.
Sebagai sebuah nilai, sumpah pemuda terlahir dari pola pikir dan karakteristik manusia yang dipengaruhi oleh situasi sosial pada masa itu. Nilai ini turun temurun terus diwariskan dari generasi ke generasi, melewati dekade demi dekade, akan tetapi sosio-sejarah yang melatarbelakangi kelahiran sumpah pemuda tidak terwariskan.
Karakteristik dan Partisipasi Publik Generasi Z
Hampir sembilan dekade sejak Sumpah Pemuda lahir, berbagai generasi terus mengisi rentang sejarah dengan pengalaman sosialnya masing-masing. Karakter-karakter manusia yang hadir dalam setiap generasinya pun berbeda satu dengan yang lainnya. Generasi yang paling terakhir muncul, yaitu generasi Z memiliki karakter yang sangat berbeda dengan generasi yang melahirkan Sumpah Pemuda.
Generasi Z merupakan kelompok manusia yang lahir antara tahun 1995 – 2010. Generasi ini lahir pada saat globalisasi menjadi tajuk utama peradaban manusia. Globalisme mewacanakan budaya global yang mengabaikan sekat-sekat. Segala aspek kehidupan manusia diarahkan pada budaya global ini. Nasionalisme yang menjadi nilai substansial sebuah negara mendapatkan tantangan serius di era ini. Generasi Z menjadi subjek penting dimana globalisme dan nasionalisme berusaha merebut pengaruhnya.
Generasi Z lahir ketika Internet begitu masif menghiasi ruang sosial. Pola interaksi sosial generasi Z menggunakan internet sebagai instrumen yang menghubungkan antara satu dengan yang lainnya. Internet menjadi pusat segala informasi yang dibutuhkan generasi ini dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Atau pun, internet bisa menjadi faktor penentu gaya hidup generasi Z. Sehingga, generasi Z dikenal juga sebagai generasi Internet.
Media sosial menjadi instrumen utama generasi Z untuk terlibat dalam diskursus publik. Partisipasi generasi Z di ruang publik cenderung berbeda dari generasi sebelumnya. Jika generasi sebelumnya menjadikan organisasi sebagai instrumen kolektif untuk terlibat dalam wacana publik, generasi Z melalui media-media sosial melakukan aksinya secara personal.
Beberapa contoh: kampanye sosial melalui kitabisa.com bisa dilakukan secara personal, melakukan petisi online melalui change.org kepada pejabat publik, menulis banyak wacana melalui media-media online, membuat meme atas kejadian-kejadian tertentu, dan banyak hal lainnya.
 Nilai
Telaah sosio-sejarah generasi sumpah Pemuda dan generasi Z dimaksudkan untuk mengidentifikasi beragam tantangan dalam upaya menjiwai dan mewarisi Sumpah Pemuda sebagai sebuah nilai. Nilai tidak terkekang hanya pada konteks sosio-sejarah tertentu dimana ia dirumuskan, melainkan melampaui batas-batas waktu dan sejarah yang ada.
Sumpah Pemuda tidak hanya sebagai produk karakter generasi tertentu yang berlaku sesaat, tetapi menjelma menjadi suatu nilai yang berlaku universal. Perspektif inilah yang menjadi landasan penting dalam melihat Sumpah Pemuda sebagai nilai yang mesti dijiwai pada masa generasi Z dengan segala dinamika sosial yang melingkupinya.
Secara normatif, Sumpah Pemuda memang harus dijiwai dan diwariskan di setiap generasinya.
Tetapi, sosio-sejarah yang berbeda merupakan tantangan riil dalam menginternalisasikan nilai-nilai sumpah pemuda. Setiap generasi dengan sejumlah tantangan pada masanya merupakan kenyataan masa lampau dan keniscayaan masa mendatang. Situasi sosial yang sedemikian dinamis pada akhirnya akan mereduksi nilai-nilai yang ada. Saat ini, nilai Sumpah Pemuda memasuki tahap tersebut.
Generasi Z dengan coraknya yang lebih individual melihat nasionalisme sebagai hal yang terlampau abstrak dan bahkan cenderung absurd. Pola pikir generasi Z lebih praktis, dinamis, dan tidak menyukai hal-hal yang rumit dan abstrak. Karakteristik generasi Z seperti ini bertentangan dengan nilai nasionalisme Sumpah Pemuda yang abstrak dan terkesan statis.
Internalisasi nilai Sumpah Pemuda pada setiap generasi tentu menjadi hal yang terus dilakukan. Warisan luhur ini tidak bisa hanya berhenti pada generasi sebelumnya. Pilar utama berdirinya suatu negara adalah rasa nasionalisme yang harus melekat pada setiap generasi. Nilai pada hakikatnya abstrak dan statis. Namun, internalisasi nilai pada setiap generasi haruslah praktis dan dinamis mengikuti corak sosio-sejarahnya masing-masing.
Semangat sumpah pemuda haruslah mampu diterjemahkan ke dalam karakter generasi yang sedang eksis. Generasi Z sebagai generasi masa depan Indonesia perlu memiliki bekal nilai nasionalisme.
Dengan demikian, partisipasi publik generasi Z melalui media sosial tidak semata berdasarkan preferensi personal yang pragmatis, melainkan dikemas secara ideologis dalam bingkai semangat nasionalisme.
Ketika internet menjadi instrumen generasi Z untuk terlibat dalam diskursus publik, instrumen yang sama pula dapat digunakan dalam menginternalisasikan nilai sumpah pemuda pada generasi ini. 

Selasa, 09 Oktober 2018

kadal dan ular


Disebuah kolam yang cukup besar dan dalam seekor kadal sedang berjalan di pinggiran kolam kadal itu sedang mencari kegiatan baru kadal itu sangat ingin mencoba sesuati yang baru, dia sangat ingin berpetualang ketika dia berjalan dipinggiran kolam sambil mengeluarkan lidahnya dia melihat sesuatu muncul dari dalam air hal pertama yang dilihat oleh kadal itu adalah sebuah kepala yang melenggak lenggok kesana kemari seperti sedang mencari sesuatu kemudian kadal itu mendekati mahkluk yang muncul dari dalam air itu dan dia sedikit kaget ternyata dia melihat seekor ular air.
Kumpulan Cerita Hewan Fabel Kadal dan Ular Air
Ketika itu ular air juga melihat kehadiran sang kadal lalu mendekatinya, setelah sampai dekat dengan sang kadal ular itu meninggikan kepalanya dan berkata :”Apa yang sedang dilakukan oleh seekor kadal gemuk ini dipinggiran kolam?” kadal itu menjauh dari sang ular karena dia takut dimangsa olehnya “Aku hanya sedang mencari kegiatan baru, aku hanya ingin mencari sebuah petualangan”. Kata sang kadal. “Kenapa kau menghindar dariku? Aku tidak memakan mu aku telah kenyang memakan ikan kecil yang ada di kolam itu” kata sang ular “jadi kau ingin sebuah petualangan yang seru” kata ular sambil mendesis “Ya itu benar aku ingin sekali mencoba sesuatu yang baru” kata sang kadal dengan penuh semangat “apa kau pernah melewati kolam ini sendiri?” Tanya sang ular.
“Aku tidak pernah melewatinya kolam ini terlalu luas untuk aku sebrangi meskipun aku bisa sedikit berenang tapi aku takut untuk menyebrangi kolam ini dari satu tepian ketepian lainnya”. Jawan sang kadal “apa kau mau menyebaranginya aku akan membantunya” ajak sang ular. Sang kadal sangat ingin sekali menyebranginya dan tanpa berpikir panjang kadal itu menerima ajakan dari sang ular “Baiklah kalo begitu carilah sesuatu yang bisa dijadikan sebagai tali!” Pinta sang ular “Untuk apa tali itu?” Tanya sang kadal dengan heran “Tali itu untuk kau ikatkan ke ekorku ketika kita berenang menyebrangi kolam ini kau tidak akan tenggelam, aku akan menarikmu kepermukaan”. jelas sang ular.
Lalu sang kadal mencari tali di pinggiran kolam dan dia mendapatkan nya, setelah itu sang kadal menalikan kaki depannya ke ekor sang ular dengan sangat kuat. Selesai itu kini sang ular dan sang kadal berenang menyebrangi kolam luas itu namun di tengah-tengah kolam sang ular berpikir untuk menenggelamkan sang kadal sebelum mencapai tepian, ketika hal itu akan dilakukan oleh sang ular tiba-tiba tibuhnya tertarik ke atas dia mencoba melepaskan diri dengan sekuat tenaga namun hal itu percuma ternyata sang kadal disambar oleh seekor burung alap-alap sehingga tubuh ular itu bergelantungan di udara. Saat itu sang alap-alap melihat bukan hanya kadal saja yang dia tangkap namun begitu juga seekor ular air dimana ekornya terikat pada kaki sang kadal.

Selasa, 02 Oktober 2018

sahabat
lelah ku menjadi bahagiamu
saat aku jatuh,kau tertawa
saat kau jatuh,aku pun tertawa
tetapi itu semua menjadi kita sejati


oh sahabat
kenanglah aku dengan baik
dan engkau akan ku dengan baik
dengan canda mu dan dukamu
terimakasih sahabat....